KOMPAS.TV - Baru rilis teaser video klip saja, band fenomenal BTS langsung trending di youtube.
Video promo single terbaru mereka, Dynamite, sudah ditonton 49 juta orang.
Dan dari kemarin masih jadi nomor 1 trending di youtube.
BTS ini memang luar biasa, boyband asal Korea yang mendunia.
Single Dynamite ini juga jadi lagu pertama BTS yang full berbahasa Inggris.
Nah hari ini kita akan melihat bisnis musik BTS, khususnya agency yang menaungi BTS, yaitu Big Hit, yang nyatanya sama sekali tak terpukul pandemi.
Yang terbaru, rencana Big Hit melantai di bursa Korea sepertinya makin mulus.
Dokumen penawaran saham umum perdana alias IPO sudah masuk tahap awal di Bursa Korea Exchange di awal Agustus kemarin.
Meskipun masih ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi.
Bahkan big hit baru saja masuk daftar perusahaan terinovatif bersama dengan Microsoft dan Tesla, diberikan oleh Fast Company.
Salah satu cara Big Hit mapan di tengah pandemi adalah lewat konser offline
Mau tidak mau harus dilakukan karena semua konser batal tahun ini
Padahal harusnya ada 16 konser di Amerika Serikat, 7 di Eropa dan bebrapa di Asia.
Dibuatlah di bulan April, tak berbayar dan terbukti sukses, lalu dibuat lagi versi berbayar di bulan Juni.
Memecahkan rekor penonton konser online terbanyak.
Selain lewat artisnya, Big Hit juga tetep mencari akal untuk cari pendapatan dari luar artis.
Cara ini terbilang sukses, terlihat dari kontribusi pendapatan non artis yang bertumbuh.
Sukses ini tidak lepas dari branding yang udah dibangun Big Hit sejak awal kemunculan BTS. Akhirnya efek bola saju terus bergulir.
Semua yang ada embel-embel BTS pasti kemakan. Mulai dari suvenir, lalu karakter BTS versi kartun, awal tahun juga ada Samsung S20 plus versi BTS, sold out sejam setelah diluncurkan.
Dan pintarnya lagi, semua transaksi harus dilakukan lewat Weverse, aplikasi milik Big Hit.